Kau yang di Sana
Kau yang di sana
Tatapanmu mampu menjadi anastesi duniaku
Pesonamu seperti feromon yang menarik perhatianku
Kau mampu menjadi auksin yang merangsang cintaku
Kau yang di sana
Tak mampu aku pungkiri bahwa aku mendambamu
Ketika sinar dirimu tertangkap oleh konus retinaku
Tak mampu aku sangkali bahwa aku membutuhkanmu
Saat suara lembutmu merangsang gerak koklea telingaku
Kau yang di sana
Aku ingin mencintaimu dengan kokoh
Sekokoh ikatan kovalen yang tak tergoyahkan
Akku ingin mencintaimu dengan peka
Sepeka saraf yang mengantarkan rangsang dari dendrit ke dendrit
Aku ingin mencintaimu dengan pasti
Sepasti jantung yang tak pernah berhenti berdetak
By. Ramuna Astuti
0 komentar:
Posting Komentar